Aku 'manusia', Bukan 'Manusia'
Luka pada setiap desir-desir darah manusia adalah hal lumrah, yakin pada jagat bahwa akan ada balut pada setiap luka yang kau peluk.
Bukan nona jika tak banyak ingin
Bahhkan ketika banyak larva yang terurai
Mari mati, jika sepi datang lagi
Mati mari, jika tak lagi sepi
Lambai pun tampak tak kasat
Aku seperti ingin teriak
"Wahai bentala, perlakukan aku dengan layak!"
Namun paku keluar dari mulutku tak kalah banyak
Aku muak dengan tatap tatap mata asing
Sudahkah darah ini tergerak berhenti?
Atau, masih menjalar
Layak belati yang tertancap di relung diri
Aku, yang selalu buncah akan sepi
Aku, yang selalu haus akan afeksi
Dan aku, yang jiwanya tampak di ambang mati
Tapi, Tuhan masih baik hati dengan memberi balut pada setiap darah mengalir yang tampak ngeri.
- N, seorang 'aku' yang tak kau sadar juga kamu.
Komentar
Posting Komentar